Author : JewelAMD
Tittle : Super
Junior Ten Years Later..
Genre : Friendship,
Romance, Familiy
Cast : -All Member Super Junior
-Everlasting
Friend
Rating : PG13
Length : Oneshot
Annyeong,
saya balik lagi. Sebenernya gak mau shre sekarang, ntar-ntar aja maunya. Tapi berhubung
abis ini paketan modem saya mau abis, jadi ya.. beginilah
oKAI,
ini ff yang saya ikutin lomba itu lo, hasilnya uda keluar, dan cukup
membanggakan si. Saya mengucapkan terima
kasih pada semua yang uidah ngunjungi blog dan baca semua ff saya, banyak
banget silent readers-nya. Tapi gak papa, and abaca aja saya udah seneng,
apalgi kalau di komen. Sesungguhnya komentar kalian itu beruntung loo.
Jadi…
Pokoknya,
baca-baca-baca-komen. Oke?
Terus Kunjungi juga
Blogku: http://alwaysbejewels.blogspot.com/
Kalau bisa, sekalian follow twitter saya : https://twitter.com/amd_elf
Heheh, promo banget si. Okelah gak mau banyak omong lagi,
HAPPY READING
_______________________________________
1 Juni 2023, Seoul
Seorang
lelaki berumur 41 tahun yang tengah duduk di kerumuanan itu menitikkan air
matanya mendengar betapa riuhnya tepuk tangan penonton. Bukan, laki-laki itu
bukan appa Kyuhyun, bukan juga appa member lain. Lelaki itu adalah Park Jung
Soo, seorang Leeteuk di tahun 2023.
“Hyung
kau cengeng” celetuk seseorang di sampingnya, orang itu menyodorkan sapu tangan
berwarna biru. Menunjuk ke arah pipi hyungnya yang sudah basah air mata. Jung
soo mengambil sapu tangan itu, mengusap air matanya tanpa ada niatan menanggapi
godaan dongsaengnya.
“Cepatlah, kita sudah ditunggu, Hyuk” dengan
cepat Jung Soo bangkit dari tempat dia duduk, ikut berdesakan dengan beberapa
penonton yang hendak meninggalkan ruangan ini.
“Tak
usah buru-buru Hyung, mereka baru selesai perform”
“Diam
dan ikutilah aku, monyet” Jung Soo menggerutu.
Umur
Hyuk Jae memang bertambah, tapi sifatnya tak banyak berubah. Dengan langkah
sigap pria bertinggi 176cm itu mengikuti hyunngnya dari belakang. Seperti itik
yang tak boleh tertinggal jauh dari induknya.
***
“Kalian
terlambat Hyung” ucap namja bermarga Cho itu ketika dua orang actor tampan baru
saja membuka pintu dorm mereka, bahkan dua orang itu belum sempat menyapa yang
lain.
“Jeongmal
Mianhae, kami harus menyelesaikan syuting terlebih dulu” ucap Choi siwon. Actor
bertubuh atletis yang akan di gilai setiap yeoja meskipun dia sudah kepala
tiga.
“Kalian
membuat kita menunggu” Kyu meminum air putih yang dia letakkan di atas meja,
hanya itu yang bisa dia temukan di kulkas tadi.
“Oh
ayolah Kyu, bahkan yang lain tak protes” sela Kibum, sedikit jengkel dengan
tingkah Kyuhyun yang mulai cerewet.
“Itu
karena yang lain mulai tertular sifat malaikat Jung Soo hyung”
“Sudahlah,
ayo cepat mulai. Aku tak bisa meniggalkan istri dan Hye Rin-ku lebih lama lagi”
itu suara Shindong. 3 tahun yang lalu, dia menikah dengan Nari dan telah memilki bayi perempuan
lucu bernama Hye Rin.
Semua
member hanya tersenyum mendengar penuturan Shindong. Selain dia, masih ada Kim
Heechul yang menikah 5 bulan setelah pesta pernikahan Shindong. Istinya bernama
Kim Sung Mi, seorang dokter hewan yang dia kenal tanpa sengaja saat Heebum
sakit. Setelah itu, dua tahun yang lalu Park Jung Soo menyusul mereka berdua.
Dia menikahi seorang ELF bernama Dina asal Indonesia yang dia kenal lewat SS8
Ina. Lelaki itu benar-benar menepati janjinya, menikahi seorang ELF dan
mengundang banyak ELF ke pesta pernikahannya. Jujur saja, pernikahan itu cukup
mennggemparkan netizen, tapi Jung Soo tak ambil pusing dengan hal itu.
kemudian, setahun yang lalu, Donghae ikut mengikrarkan janji suci cintanya
dengan seorang teman lamanya, Lee Soo Rim. Dan sekarang istrinya tengah
mngandung 3 bulan, trimester pertama yang harus dijaga dengan baik.
Selain
mereka ber-4, yang lain belum menikah. Hanya saja, bulan depan Hyuk akan melangsungkan
pernikahan dengan Min Rin. Young Woon, Jong Woon, dan Hangeng telah bertunangan.
Sedangkan Sungmin, Siwon, Kibum dan Ryeowook telah memiliki yeoja. Hanya
Kyuhyun yang betah dengan kesendirian. Dia bilang, 36 tahun tak terlalu tua
untuk buru-buru mencari pasangan hidup. Mungkin game, PSP, dan sejenisnya tetap
nomor satu bagi Kyuhyun.
“Cha”
Ryeowook menyodorkan penghargaan yang terakhir kali K.R.Y dapatkan. Beberpa
bulan yang lalu sebagai vocal group terbaik.
Jung
Soo menerimanya dengan seulas senyum. Meletakkannnya pada sebuah lemari khusus
yang menampung penghargaan mereka dari awal debut hingga saat ini. Semua
penghargaan mereka terjejer dengan rapi, perlahan telunjuk Jung Soo mulai
menyapu penghargaan mereka dengan sendu. Gerakan tangannya terhenti tepat peda
penghargaan mereka sebelas tahun lalu, MAMA 2012.
“Hyung..”
Donghae mulai berjalan mendekati Jung Soo, mengusap punggungnya yang bergetar.
Lelaki itu selalu menitikkan air mata setiap menatap penghargaan mereka.
“Kami
juga merindukan saat itu, hyung” kali ini Hyuk jae menghampiri sosok tertua di
antara mereka. Ada air mata yang menggenang di sudut matanya, tapi dia masih
mampu menahannya, setidaknya tak sampai tergelincir jatuh ke pipinya.
“Aku
hanya terlalu mencintai masa lalu kita” 12 lelaki lain hanya menundukkan kepalanya
dalam. Sejujurnya, sedari tadi hati mereka menangis, mereka merindukan hal yang
sama seperti Hyuk, mereka juga mencintai masa lalu mereka seperti Jung Soo.
Perasaan yang sama yang tak ingin kehilangan sesuatu yang paling berharga.
“Ini
sudah lima tahunkan? Tapi kenapa luka meninggalkan mereka seperti baru kemarin?
Pedih ” Jung Soo melanjutkan kalimatnya. Dia tetap menjadi yang paling melo
diantara yang lain.
Hyuk
Jae memeluk satu-satunya namja bermarga Park itu dengan air mata yang telah
meluber dari matanya. Hancur sudah. Dia tak ingin lagi menhan air mata ini.
Sementara tanpa sadar air mata yang lain ikut menetes.
“Lima
tahun lalu, bisakah kita menghentikannya?”
_flasback_
2 Juni 2018, Seoul
Marry
U selalu memiliki tempat tersendiri bagi ELF. Dan pada show kali ini pun mereka
menyanyikannya dengan indah seperti biasa.
Himdeulgo
uhryuhwuhdo (I do)
Neul naega
isseulgge (I do)
Woori
hamggehaneun manheun nal dongan (I do)
Maeil gamsahalge (My love)
Dari awal lagu ini di putar, ELF ikut menyanyi
dengan keras. Mengingatkan Super Junior akan Super Show mereka yang pertama.
Hanya saja, kali ini yang datang bukan hanya ELF Korea, tapi juga ELF
Indonesia, jepang, Thailand, dan masih banyak lagi. Seperti Sapphire Blue ocean
dari berbagai Negara berkumpul pada satu tempat.
Nawa gyuhrhonhaejullae? I do
Ryeowook
berhasil mengakhirinya dengan menawan. Suaranya yang begitu elit dan unik
membuat ELF berteriak keras. Sedangkan 13 laki-laki tampan itu sudah berdiri di
tengah panggung. Berbaris dengan Leeteuk yang berdiri sebagai porosnya.
“Zhoumi,
Henry, bissakah kalian bergabung dengan kami?” Leeteuk-sang leader-mulai
berbicara. Dan beberapa menit kemudian seorang lelaki jakun dan seorang lagi
bermata sipit memasuki stage dengan karismanya. Mereka langsung membaur dengan
barisan 13 lelaki lain.
Teriakan
ELF semakin keras, bebrapa dari mereka bahkan ada yang menangis. Tercapai
sudah, cita-cita mereka selama ini. Melihat mereka ber-15 berdiri dalam satu
stage yang sama, berdiri sebagai satu keluarga yang utuh. Benar-benar terjadi
saat ini.
Terjadi
keheningan yang cukup lama, para member
hanya menundukkan kepalanya dalam, begitu juga dengan Leeteuk. Dia tak tau
bagaiman haus memulai ini semua. Sudah berkali-kali dia menyampaikan pidato saat
mereka mendapatan penghargaan, sudah berkali-kali pula dia menyapa dan
berbicara dengan ELF saat super show, tapi kali ini berbeda. Dia membeku, tak
tau harus memulainya dari mana.
“Hyung,
mereka menunggu” Hyuk Jae yang saat itu berdiri di sisi kanan Leeteuk sedikit
berbisik. Digenggamnya jemari hyungnya dengan lembut. Eunhyuk tau, Leeteuk
butuh kekuatan lebih untuk menyampaikan semua ini.
Leeteuk
sedikit menghela nafas, mencoba manhan matanya yang mulai memanas. Memakasakan
diri untuk mengulas senyum yang justru terlihat kaku dan agak mengerikan.
“Seperti yang kalian lihat, kami telah meminta Hangeng terbang dari Cina ke
sini, kami juga meminta Kibum untuk mengosongkan jadwal syutingnya malam ini.
Semua ini, untuk kalian”
Sang
leader menghentikan ucapannya. Satu pertanyaan dalam hatinya. ‘Sanggupkah dia melakukan ini?’
sedangkan nafasnya saja telah memburu, dadanya sesak, ada rasa sakit di hatinya
yang seolah akan membunuhnya. “Apakah kalian bahagia melihat kami ber-15 lagi?”
ELF
berteriak dengan keras. Bahagia, mereka sangat bahagia. Hal yang selalu mereka
mimpikan tiap malam, hal yang selalu di anggap netizen menjadi hal yang tak
mungkin, kini justru terjadi di depan mata mereka.
“Baguslah
kalian bahagia, karena.. ini akan.. menjadi kado terakhir.. dari kami” ucaapan
Leeteuk tersendat-sendat. Diat tak tau kenapa rasa sesak di hatinya semakin
parah. Perasaan sesak yang juga di rasakan 14 namja lain yang masih menundukkan
kepalanya. Hyuk Jae dan Ryeowook bahkan telah menangis. Sedangkan ELF hanya
saling pandang melempar tanda Tanya, mereka kebingungan.
“Umurku
sudah 36 tahun, uri magnae 31 tahun. Bukankah kami sudah tua?” Leeteuk sedikit
tersenyum getir. Bukan gayanya untuk mengklaim dirinya sendri sebagai orang
tua. Beberapa ELF mulai tertawa, menyadari ada yang lucu dan berbeda dari
seoarang Leeteuk.
“Oleh
karena itu, kami.. kami..” Leeteuk tak sanggup meneruskan kalimatnya lagi,
tangisnya meleleh. Dia tak tau bagaimana cara halusnya untuk mengatkan hal ini.
Tawa
ELF mulai mereda, melihat ke tiga biasnya menangis. Mereka tau akan terjadi hal
yang tak baik. Mereka mulai memandang Leeteuk dengan tatapan menuntut. Menuntut
pria itu untuk melanjutkan kalimatnya, mengobati rasa penasaran yang telah
mencapai ubun-ubun mereka.
Leeteuk
memejamkan matanya sejenak, mengepalkan tangannya kuat. Berharap ada sedikit
kekuatan yang tersisa pada dirinya. Sungmin mulai menatap hyungnya iba, dia tau
tak akan pernah ada yang sanggup menyampaikan berita ini “Oleh karena itu kami
akan berhenti”
Hancur
lebur. Ke-15 nmja tampan yang selalu tersenyum itu kini menangis. Mereka begitu
terluka menyampaikan ini. Hal yang sama yang di rasakan ELF, mereka juga
hancur, tak pernah mereka bayangkan jika show super Junior yang penuh dengan
kebahagiaan akan berbuah hal menyedihkan seperti ini.
“Mungkin
ini akan menjadi show terakhir kami, jadi kami harap ini tak mengecewakan
kalian” tangan Leeteuk bergetar.
Heechul
dan Kangin mendongakkan wajah mereka, mencoba menahan tangis yang terus menerus
mendesak keluar. Sementara Eunhyuk lebih memilih menggenggam tangan orang di
dekatnya, berharap memiliki kekuatan lebih.
“Bukankah
kita telah bersama untuk waktu yang lama? Dan selama ini kami yang selalu
menyusahkan kalian, Mianhae” Leeteuk mengusap air matanya, dia telah mencoba
untuk mengehentikan air matanya, tapi sia-sia. Semua meleleh begitu saja.
“Aku
masih ingat betul saat Kyuhyun mengalami kecelakaan, saat itu Kyu selamat. Aku
percaya selain keluarganya, Tuhan juga
mendengarkan do’a kalian” Kyuhyun semakin menundukkan kepalanya. Dia tau
semua mata tengah menatap ke arahnya.
“Saat
Hangeng memutuskan untuk keluar karena suatu masalah, aku tau kalian terluka.
Tapi Kalian tetap berdiri di sisi Hangeng” Hangeng sedikit mengulas senyum
diantara tangisnya.
“Sekali
lagi, maafkan kami” Leeteuk berhenti, bukan dia tak tau harus mengucapkan apa.
Tapi terlalu banyak yang ingin dia ucapkan, hingga tak tau harus bagaimana
menyampaikannnya.
“Dan
terimakasih untuk kalian yang telah bertahan sampai akhir” hanya itu yang
sanggup teuk ucapkan.
Semua berakhir. Ke-15 namja itu
membungkukkan badannya 90°, cukup lama. Seakan menggambarkan
ucapan terimakasih dan permintaan maaf yang tiada ujung.
_flashback
end_
“Sudahlah
hyung itu sudah lima tahun yang lalu. Memikirkan itu terus menerus tak akan
merubah apapun” ucap sungmin yang menyudahi nostalgia penuh luka itu.
“Apa
yang sungmin ucapakan itu benar. Masa lalu kita memang indah, tapi masa depan
kita juga harus kita pikirkan” Kim Heechul benar, masa depan mereka juga harus
di pikirkan, masa depan yang akan kita ketaui setelah 3 bintang pembatas
dibawah ini.
***
2 Juni 2023, Seoul
“Gwencahana?”
suara lembut dengan aksen korea yang aneh itu cukup membuat Jung Soo terkaget
hingga lamunannya buyar. Setidaknya, istrinya sudah bisa berbahasa korea dengan
lancar. Tak seperti dulu, ktika mereka pertama kali bertemu dan kesulitan untuk
berkomunikasi.
“Aku
baik-baik saja” Jung Soo memaksakan diri mengukir seulas senyum. Mencium pipi
sawo matang istrinya, kulit khas Indonesia gadis yang begitu dia sukai.
“Kau
tak pandai berbohong tuan Park” dengan mudahnya Dina bisa mengendus kebohongan
suaminya. Di coleknya hidung mancung Jung Soo lalu menciumnya sekilas. “Oppa,
wae geurrae?”
Jung
Soo hanya tersenyum, dia tak ingin istrinya tau akan hal ini. Terlalu banyak
masalah yang ia tumpahkan pada istrinya. “Tak usah di jawab, aku sudah bisa
menebaknya”
Dina
tersenyum pelan melihat kerutan di dahi Jung Soo pertanda dia bingung. Mungkin
otak pria itu tengah bertanya ‘Apa kau
peramal honey?’ atau ‘Bagaimana kau
bisa tau?’
“Masalah
lima tahun lalukan?” Jung Soo hanya terdiam, mamandang segelas jus
strawberrynya dengan sendu. “Oh ayolah oppa, aku tau kau merindukan panggung
dan teriakan ELF. Tapi masa depanmu itu penting” mendengar itu Jung Soo hanya
terkikik.
“Apa
hubunganmu dengan Kim Heechul huh? Kenapa kata-katamu sama dengan kata-katanya
semalam?”
“Molla”
Dina mengdikkan bahunya pelan, hendak beranjak dari tampatnya duduk, hingga
suara suaminya menahannya.
“Ya!
Park Dina”
“Jangan
memaksa, kedengarannya tidak indah ” ucap Dina sambil mengerucutkan bibirnya.
Dina begitu tak suka ketika Jung Soo mulai memanggilnya dengan emebl-embel
Park. Dia merutuki dirinya kenapa tak menikah dengan namja bermarga Cho, Kim,
atau Lee. Itu terdengar lebih baik dengan namanya.
“Kau
tak ke kampus?” mata Jung Soo mulai meneliti istrinya, dia tak serapi biasanya
saat akan berangkat kerja.
“Aniya,
aku tak ada kelas hari ini” Dina memang seorang dosen pada salah satu
Universitas ternama di Seoul. Hitung-menghitung
adalah hal yang dia ajarkan. “Kau sendiri tak ke kantor?”
Jung
Soo menggeleng perlahan. Memang sejak dua tahun lalu dia membuka usaha
furniture, beberapa pajangan rumah, juga kursi dengn pahatan khas Indonesia.
Dia bahkan telah bekerja sama dengan beberpa pemahat terkenal di Indonesia.
Usahanya cukup sukes bagi pengusaha pemula sepertinya.
“Nanti
sore aku dan yang lain harus menjemput zhoumi, hangeng, dan henry di bandara.
Sedangkan malamnya kami akan bertemu ELF untuk merayakan ulang tahun mereka.
Jadi setengah hari ini aku ingin berduaan dengan istriku”
“Kalo
aku tak mau?” sekali lagi Dina beranjak dari tempat duduknya, bibirnya mengulas senyum tipis.
“Ya
yeobo! Apa kau tak ingin memilki Park junior?”
***
Hyuk
meliuk-liukkan tubuhnya, memberi contoh pada beberapa anak didiknya. Ya,
setelah Super Junior berhenti dari dunia entertainment, dia mulai membuka
pelatihan dance. Usaha itu sangat sukses, karena Hyuk jae memang salah satu
dancer terbaik di Korea. Pihak SM bahkan meminta Hyuk untuk menjadi pelatih
anak-anak SMEntertainment, tapi dengan halus Hyuk menolaknya. Dia tak ingin
berhubungan dengan entertainment-nya dulu, itu akan membuatnya mengingat masa
lalunya yang jujur belum bisa dia lupakan. Selain membuka pelatihan dance, dia
juga menruskan usaha Tous Les milik ibunya, usaha it u kini berkembang pesat dan menghasilkan pundi-pundi uang yang
terbilang banyak.
“Ya!
Lenturkan sedikit tanganmu” ucapnya sambil membenarkan gerak tangan salah satu
anak didiknya. “Kau bilang ingin menjadi trainee SM, kau harus lebih banyak
berlatih”
“Usahakan
saat melakukan gerakan ini kalian mengeluarkan wajah seksi kalian” kali ini ia
menghampiri dua orang anak lelaki yang umurnya sekitaran 15 tahun. Mereka
termasuk anak berbakat yang Hyuk Jae didik.
“Bukan
wajah seksi yang menjjijkkan seperti itu, tapi wajah seksi yang berkarisma,
Bodoh” seketika kelas menjadi gaduh saat Hyuk jae mengucapkan kalimat itu. kalimat
bodoh atau semacamnya sudah menjadi makanan sehari-hari anak didik Hyuk Jae,
tapi tak ada satupun dari mereka yang merasakan sakit hati.
“Mr.
Lee..”
“Apa?”
“Ponsel
anda bunyi sejak lima menit lalu”
“Baiklah
kalian lanjutkan latihan sendiri” Hyuk Jae beranjak dari sana, berjalan mendekati
ponselnya, dan berlalu keluar untuk mengangktnya.
“Yeobseo”
“Kita
akan menjemput Zhoumi, Hangeng dan Henry nanti sore di bandara” hyuk sedikit
tersenyum ketika baru menyadari jika yang menghubunginya adalah Park Jung Soo.
“Nanti
sore? Ah mianhae aku tak bisa. Mungkin aku langsung ke tempat acaranyaa saja
hyung”
“Sibuk
dengan pernikahanmu?”
“yah,
kau taulah sebulan lagi. Aku harus mengantarnya mengambil gaun, cincin, juga
mengechek bebrapa catering. Apalagi mobilku penuh majalah yadong, aku harus
membersihkannya sebelum menjemput Min Rin atau dia akan marah”
“Dasar
monyet yadong” di ujung sana Jung Soo sedikit terkekeh.
“Hahah,
kau tau hyung itu tak akan berubah. Yasudah sampai nanti malam”
***
Seorang
wanita tengah menggoreskan pensilnya membentuk sebuah desain baju yang begitu
menawan. Tangannya begitu jeli membuat dress yang tengah ia gambar terkesan
elegan. Di sampingnya, seorang pria tengah menatap hasil kerjanya dengan kagum
sambil menyiapkan beberapa sampel kain yang sekiranya cocok untuk hasil desain
istrinya.
“Appa,
Eomma..” seorang gadis kecil menairk-narik ujung baju appanya dengan tangan
kanannya, sedangkan tangan kirinya menarik ujung dress eommanya.
“Apa
Hye Rin-ah?” ucap Shin Donghee, tangannya meletakkan bebrapa sampel kain dan
mangangkat anaknya untuk duduk di pangkuannya.
Hye
Rin mengerjapkan matanya beberapa kali, membuat Nari menghentikan pekerjaanya
dan menatap malaikat mungil mereka dengan gemas. Nampaknya mereka terlalu larut
dengan pekerjaan mereka hingga melupakan gadis lucu ini untuk beberapa saat.
“Hm,
ternyata kau sudah bisa marah ya?” goda Nari pada gadis yang sebenarnya tak
seberapa paham dengan perkataanya, di usapnya kepala Hye Rin beberapa saat.
Shindong
hanya terkekeh geli melihat keluarga kecilnya. Dia bahagia dengan kehidupannya
sekarang. “Kau bilang Hyuk dan Min Rin akan kesinikan? Jam berapa?”
“Mungkin
sebentar lagi. Oh ya oppa, kau harus lihat gaun Min Rin. Itu bahkan lebih bagus
dari yang kukenakan saat kita menikah”
Seperti
yang bisa kalian lihat, Shindong menumpukan hidupnya pada butik yang dia kelola
sejak lima tahun lalu dengan Nari sebagai desainer utamanya. Butik mereka cukup
terkenal, meskipun tak sampai ke luar negri, tapi setidaknya sudah memilki
banyak cabang di kota-kota Korea selatan, dongdaemun, mokpo, dan masih ada
banyak lagi.
“Lalu
kau ingin mengulang pernikahan kita dan memakai gaun yang lebih bagus dari
dia?”
“Aniya”
“Sudahlah,
bagiku kau tetap lebih cantik dari dia” Nari langsung memalingkan wajahnya, dia
tak tau dan tak mau membayangkan seberapa merah wajahnya saat ini. Biarpun mereka
sudah menikah selama 3 tahun, tapi tetap saja Nari malu pada hal-hal seperti
ini.
“Omo,
Hye Rin lihatlah pipi eommamu bahkan lebih merah dari tomat yang kita beli
tempo hari”
“Ya
Oppa! Berhentilah menggodaku!” Pipi Nari semakin merah, membuat tawa Shindong
semakin merekah. “Sudahlah, ponselmu bunyi tuh”
Dan
entah kenapa Nari merasa terselamatkan oleh bunyi ponsel itu. Siapapun orang
yang menghubungi suaminya, dia harus mengucapkan terima kasih karena telah
menyelamatkan hidupnya.
***
“Berapa
lama lagi?” Donghae sudah lelah duduk di depan istrinya.
Sudah
setengah jam dan Soo Rim belum menyelesaikan pekerjaannnya juga. Sekali lagi
dia menambahkan mascara pada bulu lentik makhluk Tuhan itu, dan lagi-lagi
berdecak kagum di buatnya. Di oleskannnya lipstick pada bibir indah yang tiap
pagi selalu menciumnya. Dan sempurna. Soo Rim telah menyelesaikan pekerjaannya.
“Omo,
Neomu Yeppoda”
“Aish,
Lee Soo Rim. Hancur sudah image suamimu sebagai laki-laki tampan” Donghae
menggerutu. Dia tak habis pikir bagaimana istrinya begitu bangga mengatainya
cantik dan bukannya tampan?
“Hehehe,
jangan marah oppa. Inikan bukan keinginanku” Soo Rim melirik kearah perutnya
yang di dalamnya ada nyawa yang kelak akan memanggilnya eomma.
Donghae
menundukkan kepalanya, mengusap perut Soo Rim yang masih rata dengan lembut.
“Hem, apa kau suka appamu diperlakukan seperti ini? Masih di perut sudah berani
mengerjaiku, apa kyuhyun yang mengajarimu? ”
Soo
Rim sedikit terkekeh melihat tingkah Donghae, Oh ayolah kenapa nama Kyuhyun di
bawa-bawa di sini. “Oppa, jangan bercanda”
“Habisnya,
dia lebih mirip Kyuhyun dari pada aku” dan demi apapun, wajah Donghae yang
cemebrut seperti ini membuat Soo Rim lebih terkekeh.
“Jangan
kekanakan seperti itu, sebentar lagi kau akan jadi appa” Soo Rim mengelus
puncak rambut Donghae perlahan, membuat pria itu mendongak mentapanya. “Kau tak
pergi ke Grand Place?”
“Bagaimana
aku bisa pergi jika kau mendadaniku seperti ini?” Donghae hendak mengusap
riasan wajahnya sebelum tangan Soo Rim menhannya.
“Jangan
hapus sebelum aku memintanya oppa” Soo Rim terkekeh pelan sedangkan Donghae
hanya mendengus.
“Kau
te..” belum sempat donghae menuntaskan kalimatnya, ponselnya berdering cukup
keras. Membuat kalimat itu menggantung di ujung lidahnya.
Dengan
cepat Donghae menyambar ponselnya yang terletak di meja tak jauh dari sofa
tempat ia duduk. Dahinya sedikit berkerut bingung ketika nama ‘ Jung Soo Hyung’
tertera pada layar ponselnya. Sambil menenteng ponselnya dia kembali duduk di
samping istrinya. Dibukanya pesan dari Jung Soo dengan sedikit penasaran.
_______________________________
Apa
kalian sibuk hari ini?
Aku
harap kalian bisa meluangkan waktu nanti sore untuk menjemput Zhoumi, Henry,
dan Hangeng di bandara. Aku harap kalian tak lupa dengan acara kita nanti
malam.
Oh
ya, sebenarnya aku berniat menelfon kalian satu-persatu. Tapi karena terlalu
mahal, aku kirim lewat pesan saja.
Hyung
kalian yang paling tampan,
Park
Jung Soo
________________________________
“Cih, kau tetap pelit hyung” desis Donghae, diletakkan
kepalanya di pangkuan Soo Rim. “Percuma kau punya usaha furniture yang sukses”
“Ada apa oppa?”
“Ini
Jung Soo hyung, nanti sore dia meminta kami menjemput tamu special di Bandara”
Soo Rim hanya menganggukkan kepalanya, membentuk bibirnya seolah berkata ‘Oh’
“Kau
harus membersihkan pekerjaanmu sebelum sore nanti chagi” Donghae mencium
telapak Soo Rim dengan sayang sebelum akhirnya menyentuhkan pada wajahnya yang
penuh make up.
“Entahlah
oppa, sampai sekarang aku masih tak ingin menghapusnya” Soo Rim membelai ujung
rambut Donghae dengan sedikit terkekeh, dia benar-benar menikmati masa
mengerjai suaminya.
“Ya!
Lee Soo Rim, kenapa ngidammu aneh-aneh sih?” Donghae mengangkat kepalanya,
menatap wajah Soo Rim dengan rambut berantakannya. Dia hampir frustasi saat
ini.
“Molla,
tanyakan saja pada buah hati kita” sekali lagi Soo Rim mengelus perutnya, dia
dan Donghae teramat sangat bahagia dengan hidupnya saat ini.
“CALON
ANAK, seberapa hebat dirimu hingga bisa mempermalukan Lee Donghae huh?”
***
Seorang
namja dengan wajah imut itu memijat pelipisnya. Di depannya ada beberapa file
menumpuk, menunggu untuk dia baca dan ditandangani. Sekali lagi lelaki itu
menghela nafasnya panjang, ada raut sebal di wajahnya yang selalu terlihat
muda. Lee Sungmin, mungkin orang yang tak mengenalnya akan mengira umurnya
sekitar 25 atau 27 tahun. Tapi kenyataanya adalah Lee Sungmin namja berumur 38
tahun yang tetap tergila-gila akan benda berwarna pink.
“Nona
Hwang, bisa tolong bawakan kopi ke ruanganku?” Sungmin berbicara lewat
telephone dengan sekretarisnya. Entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi suka
meminum kopi.
Pekerjaaan
yang terlalu berat dan menumpuk, apalagi di kejar waktu seperti saat ini,
membuat namja itu frustasi. Dia kembali menyentuh beberpa berkas yang masih
menumpuk di depannya, masih kurang 6 berkas lagi dan ini harus selesai sebelum
sore nanti. Sungmin bahkan telah mengorbankan jam makan siangnya, tapi sampai
saat ini belum selesai juga.
Namja
itu sekali lagi melirik ke jam tangannya, dan.. “Damn!” dia mengumpat keras
merutuki kebodohan dan keleletannya.
Sudah
lima tahun dia bekerja di perusahaan besar ini dan sekalipun dia tak pernah
menngeluh, tapi entah kenapa setelah setahun lalu dia mendapat kenaikan
jabatan, pekerjaan ini terkesan lebih berat baginya. Gajinya memang bertambah,
tapi memori otaknya seakan berteriak tak sanggup menrima ini semua. Dia lebih
suka menjadi pegawai biasa. Terkesan lebih mudah.
“Permisi”
ketuk seseorang di luar sana. Suara yang sangat familiar bagi Sungmin.
“Masuklah”
dan bersamaan dengan itu, muncullah
seorang wanita dengan rambut di ikat satu dan kaca mata minus yang tak terlalu
tebal dari balik pintu kayu itu.
“Ini
kopinya Pak” perempuan itu meletakkan kopi sungmin di meja, membalikkan
tubuhnya hendak menninggalkang ruangan ini.
“Sebyu,
bisakah kau temani aku?” perempuan itu-Hwang Sebyu-memandang lengan kanannya
yang di tahan Sungmin, mata itu menatap sendu ke arahnya. “Saat ini aku
membutuhkanmu”
Gadis
itu menghela nafas sebentar, dia membalas tatapan sendu Sungmin dengan
prihatin. Sebyu mendudukkan dirinya di kursi depan Sungmin, memasang senyumnya
dan berkata, “Baiklah hanya sebentar”
Sungmin
tersenyum pelan, tangannya terulur meraih tangan yeojanya. Hwang Sebyu dan Lee
Sungmin, hubungan mereka lebih dari sekedar atasan dan sekretaris. “Aku hampir
gila. Kau tau? Aku tak akan bisa menyelesaikannya tepat waktu”
Sebyu
melepaskan tautan tangan Sungmin. Beralih menatap beberapa berkas yang masih
menumpuk di meja kekasihnya. Jemari lembutnya tergerak mengambil salah satu
yang terletak paling atas, membukanya dan meletakkannya di depan Sungmin. “Kau
tak akan bisa menyelesaikannya jika terus menggerutu, sayang”
Sungmin
menatap Sebyu dengan pandangan horror yang seolah berkata ‘Bahkan kau tega menyruhku bekrja?’ dan tatapan itu hanya di jawab
dengan senyuman kecil Sebyu. Gadis itu mencar-cari pena Sungmin,
menjulurkannnya pada namja yang membatu dengan wajah frustasi. “Cha, Kau ingin
pulang sore dan menjemput temanmu di bandarakan?”
Lelaki
itu mengangguk tanpa meraih pena yang di ulurkan Sebyu, menatap yeojanya dengan
datar. Membuat Hwang Sebyu geram dan dengan paksa menyuruh Sungmin menggenggam
penanya. “Cepat kerjakan kalau ingin cepat pulang. Aku akan menemanimu Lee
Sungmin, setidaknya 15 menit mungkin”
Lee
Sungmin hanya membentuk kerutan di wajahnya. Membuat Sebyu meletakkan tangannya
di antara kerutan itu, dan seketika kerutan itu hilang. “Aku tau kau lelah, aku
tau kau terbebani, tapi kau juga tak boleh seperti ini. Kau bisa naik jabatan,
aku yakin kau pasti bisa melakukan pekerjaan ini. Berhenti mengeluh, itu tak
memperbaiki apapun”
Bibir
Sebyu melengkung, membentuk secercah senyuman indah yang entah kenapa mampu
membawa kecerahan mentari ke dalam hati Sungmin. “Gomawo, Aku berjanji kelak
akan menjadikanmu Lee Sebyu”
“Dan
aku berjanji kelak hanya Lee Sungmin yang boleh memintaku menjadi istrinya” ada
rasa berdebar di hati Sebyu ketika membahas pernikahan dengan Sungmin. 3 tahun
yang lalu, Sungmin sudah melamarnya, hanya saja Sebyu menolak karena saat itu
dia masih ingin focus dengan berkarir.
“Cha,
kerjakan tugasmu Lee Sungmin. Dan jangan frustasi lagi. Itu tak cocok dengan
wajah kekanakanmu”
“Ya,
apa yang kau bilang? Kekanakan? Hei Lee Sebyu”
“Jangan
macam-macam aku masih Hwang Sebyu Lee Sungmin”
“Kalau
begitu bagaimana jika besok kita menikah?”
“Aku
harus kembali bekerja Pak, ini sudah 15 menit” Sebyu membalik badannya,
berjalan membelakangi Sungmin. Ada senyum di bibirnya. Menikah? Oh siapa yang
tidak ingin menikah? Itu adalaha permulaan dari suatu kisah cinta, bukan akhir,
tapi permulaan.dan sejujurnya Sebyu telah menantinya, tapi tidak untuk saat
ini.
“Ya!
Setidaknya kau jawab dulu pertanyaanku!”
***
“Cut!”
teriak seorang sutradara brertopi hitam yang sejak satu jam lalu menatap ke
arah layar yang menampilkan pergerakan actor dan aktris pada film yang digarapnya
kali ini.
“Kibum,
kau adalah seorang pria temperamental yang sangat mencintainya, jadi tak akan
pernah ada adegan menampar Shin Hye seperti tadi” Sutradara bernama Kim Young
Woon itu berteriak kearah Kibum, seorang actor senior yang paling di minati di
Korea Selatan. Umurnya memang bertambah tua, tapi karismanya tak meluntur.
“Dan
kau Choi Siwon, yang kau lakukan tadi sudah bagus, hanya saja bisakah kau lebih
menajamkan tatapan matamu?” Siwon hanya mengangguk meng-iya-kan ucapan
sutradaranya. Lelaki itu memang lebih mengfokuskan hidupnya sebagai seorang
actor semenjak Super Junior memberhentikan diri.
“Park
Shin Hye, jangan terlihat kau memihak salah satu dari mereka, disini kau harus
terlihat bingung” wanita itu mengangguk, dari raut wajahnya terlihat jika dia
sedikit takut dengan sutradaranya.
“Ah
jika kalian terus begini, bagaimana bisa ini selesai sore nanti?!” sedikit
mendumal sendiri, Young Woon melepas topinya dan mengacak rambutnya frustasi.
“Baiklah, istirahat 10 menit”
Dengan
cepat sutradara itu menumpukan tubuhnya di kursi. Seperti yang kalian lihat,
profesi Kim Young Woon sekarang adalah seorang sutradara. Semua ini berawal 5
tahun lalu. Ketika dia jatuh cinta pada seorang anak sutradara bernama Cha
Hyurin. Percaya atau tidak, kisah cintanya mirip dengan kisah Romeo dan Juliet,
sebuah kisah yang di nobatkan sebagai kisah paling romnatis sedunia. Begitulah
cerita cinta Kim Young Woon, hanya saja kali ini tak ada adegan meminum racun
atau sejenisnya. Saat pria dan wanita bertemu lalu saling mencintai, dan
tiba-tiba cinta itu tak bisa bersatu karna orang tua si wanita yang tak
merestui. Kenapa? Alasannya simple. Karena Kim Young Woon saat itu bukan
seorang sutradara. Sejak saat itu Young Woon memutuskan untuk belajar menjadi
seorang sutradara, berguru dari satu sutradra ke sutradara yang lain,
memanfatkan setiap kesempatan yang ada, hingga akhirnya dia menjadi seorang
sutradara yang cukup terkenal. Memang tak se-terkenal Steven Spielberg, tapi setidaknya cukup terkenal yang membuatnya
mengantongi restu orangtua Hyurin.
“Berhentilah cemas hyung” Young Woon mendongakkan
kepalanya dan mendapati dua dongsaengnnya telah berdiri di depannya. Tangan
Choi Siwon-namja yang mengatakan kalimat tadi-mengulurkan sekaleng soda.
“Kami pasti bisa menyelesaikannya sebelum sore ini,
apa kau menyepelakan kemampuan bermain peran kami?”
Lelaki yang di panggil hyung itu sedikit terkekeh,
“Aku tak meremehkan kalian. Hanya saja cukup khawatir dengan moodmu, bukankah
kau sedang ada masalah dengan yeojamu Bum?”
Kibum sedikit menggaruk tengkuknya yang tak gatal,
dia cukup malu membahas masalah pribadinya. “Hanya maslah sepele dan aku
professional hyung”
“Kajja, bukankah ini sudah 10 menit hyung?” ucap
Siwon yang seolah mengerti akan kesulitan Kibum. Kang in hanya mengangguk dan
beranjak dari tempatnya duduk.
Dia sedikit mnegerling pada sahabatnya. “Kau harus
membayarku dengan Wine mahal Bum”
***
Kim
Heechul sedikit ragu untuk memasuki ruang kerja istrinya. Sebenarnya ini bukan
pertama kalinya dia kesini, hanya saja kondisinya saat ini berbeda. Dengan
sedikit berdehem dia mulai mengetuk pintu kerja Kim Sung Mi, hingga terdengar
teriakan ‘masuklah’ dari dalam.
“Sebenarnya
kau sesibuk apa hingga semalaman kau tak pulang huh?”
“Oppa..”
Sung Mi sedikit kaget melihat kedatangan Heechul yang tiba-tiba di ruang
kerjanya. “Ada apa?”
“Apa
aku harus memiliki alasan untuk menemui istriku?” Heechul meletakkan kotak yang
ia bawa pada meja kerja Sung Mi.
“Ige
bwoya?”
“Bukalah”
Ada
senyum sumringah di bibir Sung Mi, tangannya mulai tergerak menarik pita ungu
di atasnya, membuka kotak itu perlahan. Sebuah kue tart dengan hiasan yang
cukup berantakan menyambut indra pengelihatnya.
“Happy
Birthday” bisik Heechul pelan di telinga Sung Mi.
Perlahan
wanita itu mulai menitikkan air mata. “Bagaimana bisa kau mengingatnya?
Sedangkan aku sendiri melupakannya?”
“Itulah
gunanya Kim Heechul yang mencintaimu” Heechul mengambil korek pada sakunya,
memasang lilin dengan angka 35, dan menyalakannya. “Make your wish baby”
Sung
Mi menutup matanya perlahan, mengucap beberapa do’a dalam hatinya. Dia terlihat
begitu serius sebelum akhirnya beberapa menit kemudian kembali membuka matanya.
“Apa
yang kauinginkan?”
“Bukankah
make a wish tak boleh ada yang tau?” jawabnya sebelum kembali menatap kuenya
dan sedikit tertawa.
“Jangan
tertawakan. Aku tau itu jelek, tapi setidaknya kau hargai aku. Aku sudah susah
payah belajar membuatnya dengan Ryeowook”
Sung
Mi membelalakkan matanya yang mendengar penuturan Heechul. “Jinjayo?” pekiknya
tak percaya
“Apa
aku pernah berbohong?”
“Sering
oppa” cibir Sung Mi sambil menyuapkan potongan roti ke mulut Heechul.
“Kau
tak bekerja?” Heechul hanya menggeleng.
“Sore
ini ada banyak hal yang harus aku lakukan” Heechul mengunyah kuenya perlahan.
Sedikit memuji hasil karyanya.
Sama
seperti Siwon, semenjak Super Junior berhenti, Heechul memutuskan untuk tak
keluar dari dunia entertainment. Bakatnya dalam menjadi host mendapat apresiasi
baik oleh bebrapa acara ternama di berbagai stasiun tv.
“Hari
ini pulanglah lebih awal, aku dan yang lain akan merayakan ulang tahun ELF. Kau
datanglah baby”
“Ne,
oppa” jawab Sung Mi sambil melahap kue heechul. Matanya yang tadi terpejam
seolah mengantisipasi rasa hambar yang akan menyapa lidahnya kini mulai tebuka.
“Lumayan, setidaknya tak membuatku mati”
“Kau
pikir aku ingin membunuh istriku sendiri?”
***
Kyuhyun,
Jong Woon, dan Ryeowook mulai menuruni panggung. Semenjak kejadian lima tahun
lalu, ketika Super Junior memutuskan untuk berhenti, K.R.Y tetap ada dan mulai
tampil sebagai sebuah Vocal Group. Awalnya memang berat, ketika merka harus
tampil bukan sebagai Super Junior K.R.Y melainkan hanya K.R.Y, itu menjadi luka
tersendiri bagi mereka. Belum lagi tanggapan public yang tak semuanya postif,
banyak yang tak menerima kedatangan mereka di dunia entertainment.
‘Kenapa mereka muncul lagi?
Bukankah tempo hari mereka akan berhenti. Apa mereka tak menyadari jika mereka
terlalu tua?’satu makian yang sampai saat ini mereka
-Yesung, Ryeowook dan Kyuhyun-ingat.
Tapi
sekali lgi saat itu ELF yang berdiri di smaping mereka membuat mereka kuat,
hingga bisa bertahan sampai saat ini.
“Wookie
oppa, daebak” teriakan Haerin langsung memekakkan telinga Kyu. Tangannya
terulur mengcungkan jempolnya untuk mereka, bukan bukan mereka, lebih tepatnya ke arh Ryeowook. Sama seperti
Jung Soo, pacar Ryeowook juga seorang ELF, hanya saja dia dari Korea.
“Sungie,
kau tak lelah?” Lee Sang hwa mulai mengusap bebrapa peluh di dahi Yesung.
Mebuat Kyu sedikit berdesis.
“Jangan
mengumbar kemesraan hyung”
“Kau
iri kyu?” Goda Ryewook, yang di sambut kekehan Yesung.
“Cepat
carilah yeoja, atau.. jangan-jangan kau tak laku?”
Kyuhyun
hanya menunjukkan smirknya. Dia rasa, tak perlu menjelaskan pada hyungnya.
Alsan kenapa sampai sekarang Kyuhyun belum memilki yeoja adalah, bukan karena
dia tak laku, atau tak normal. Dia hanya tengah mencari perempuan yang ia temui
dua tahun lalu, perempuan yang berhasil membuat seorang Cho Kyuhyun Gila.
“Apa
perlu kucarikan Kyu?” Goda Yesung dan lagi-lagi dia terkekeh.
“Jangan
bercanda. Yasudalah aku mau ke rumah Jung Soo hyung dulu” ucap Kyu sambil
melambaikan tangan. Berjalan memunggungi mereka.
“Kau
mau apa? Ini masih terlalu siang untuk kesana”
“Mau
minta makan gratis” jawab namja berambut ikal itu enteng.
“Ya!
Cho Kyyuhyun apa kau lupa jika hyungmu yang satu itu teramat sangat pelit?”
“Aku
ingat. Tapi apa gunanya dia memiliki istri yang begitu dermawan? kita punya
Dina Noona, Hyung” dan begitulah dengan smirknya kyu meninggalkan mereka
berempat.
***
Dan
seperti itulah Super Junior 10 tahun yang akan datang. Mereka hidup bahagia
dengan kisah cinta dan pekerjaan mereka masing-masing. Tak banyak sifat mereka
yang berubah, Kyuhyun dengan Ke-evilan-nya, Hyuk Jae dengan ke-yadong-annya,
juga Park Jung Soo dengan sikap pelit yang sepertinya akan terus melekat dalam
hidupnya.. mereka ber-15 tetap satu keluarga yang bahagia.
Kelak,
di tahun 2023, Super Junior memang akan menghilang dari dunia Entertainment,
tapi mereka tak akan pernah menghilang dari hati Everlasting Friend. Karena..
ELF akan bertahan hingga akhir.
_The
End_
Gimana?
Komennya jangan lupa..
Gomawo..
Follow my blog ^^ banyak FF looohh ^^
BalasHapus